Postingan

Gambar
MENDORONG ULAMA MENUJU KURSI RI 1       Sistem demokrasi yang didengungkan oleh dunia barat dan sangat ditakutkan ummat Islam pada awalnya, kini ternyata sangat menguntungkan ummat Islam. Sadiq Khan wali kota muslim pertama di London terpilih dengan sistem demokrasi, Ed Husic anggota parlemen muslim pertama di Australia diuntungkan oleh demokrasi, El-Sayed seorang muslim pertama lolos menjadi calon Gubernur Michigan Amerika yang sedang berjuang merebutkan jabatan Gubernur melalui sistem Demokrasi. Bukan hal yang tidak mungkin suatu saat banyak ummat Islam lainnya yang bakal menguasai jabatan penting di negara adi daya.       Bagaimana halnya dengan Indonesia sendiri, yang mayoritas Muslim terbesar di dunia? Akhir-akhir ini ulama terancam keselamatannya, umat Islam terpecah belah. Pada keadaan seperti ini bukan saatnya saling menyalahkan, akan tetapi saatnya bersatu memilih umara yang tepat. Umat Islam Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin bukan hanya dari seorang muslim saja, ak
Gambar
MENJADI GURU Di GOOGLE          Di Jaman Now masyarakat lebih mudah bertanya segala urusan kepada Google dari pada pakar Ahli di bidang keilmuan tertentu, karena setiap individu tidak mungkin menguasai seluruh konsentrasi keilmuan. Ada seorang tetangga yang menunda keinginan mendaftarkan putranya ke pesantren, hanya karena sebuah artikel di google. Begitulah  fenomena pengaruh artikel di google terhadap masyarakat kita, setiap ada masalah di bidang apapun carinya di google. Lalu apakah peran kita di google ?? Kemampuan setiap individu tentunya berbeda-beda, sesuai dengan bakat lahir yang dimilikinya, namun alangkah baiknya kita juga mengambil peranan di google, menjadi guru di google. Jika kita punya kemampuan kitab kuning misalnya, kita bisa jadi juru terjamah di google, banyak kitab klasik yang belum diterjemahkan, lalu jadikan Pdf atau aplikasinya. Tentunya kita sudah menjadi gurunya orang banyak di belahan Nusantara hingga dunia, bahkan insyaallah sampai  anak cucu kita, keilmuan
Gambar
CARA MEMILIH UMARA (PEMIMPIN)  Di ERA DEMOKRASI           Menjelang Pemilu raya, semua partai sibuk mempersiapkan kemenangan calonnya di setiap Daerah. mulai membentuk tim Sukses, mengatur strategi, mengumpulkan dana, cetak kalender/ stiker sebagai upaya perkenalan terhadap masyarakat, Mengadakan kegiatan-kegiatan sosial sampai Merancang Program-program pembangunan di segala bidang, yang kadang perogram-program tersebut di sampaikan dahulu kepada masyarakat, sehingga masyarakat menyebutnya dengan janji-janji Pemilu          Bukan hanya partai dan para calon saja yang mempersiapkan diri, masyarakatpun mulai bersiap diri, putra-putrinya yang sudah mencapai umur tujuh belas tahun, agar dapat menggunakan suaranya untuk pesta demokrasi ini, mereka buatkan Kartu tanda Penduduk sebagai syarat wajib daftar calon pemilih yang sah. Para calon pemimpin pun tak lepas dari perbincangan mereka, mereka ingin tahu siapa dan bagaimana, hal ini dilakukan sebagai pertimbangan dalam memilih ketika hari

MEMILIH ULAMA DI ERA DEMOKRASI MENUJU AKHIR ZAMAN

Gambar
               Di era demokrasi, Ulama dalam kancah politik sudah tidak asing lagi, Ulama mempunyai peranan penting, di samping diikuti oleh massa juga fatwa-fatwanya dalam segala kebijakan akan permasalahan-permasalahan baru di akhir zaman sangat di pertimbangkan. Dalam negara mayoritas Islam, Ulama sangat ditunggu peranannya dalam mewujudkan Undang-undang yang sesuai dengan Syariat Islam, walaupun terbungkus dengan ideologi seperti Pancasila misalnya, akan tetapi pengamalannya adalah syari'at Islam atau Undang-undang yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah.              Akhir-akhir ini, Ulama banyak lupa dengan peranannya, ada sebagian mereka menjual agamanya untuk kepentingan pribadinya, mereka menjual ormasnya untuk kepentingannya sendiri, yang mereka lakukan jelas bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Mereka membuat umat saling mencaci-maki, menanam kebencian antara hati umat Islam, Ulama yang seperti ini di sebut dengan Ulama suu' atau Ulama jaha
Gambar
MEMILIH ULAMA                  Fenomena ulama selalu menjadi aktual dalam lintas sejarah. Ulama merupakan pewaris para Nabi dalam menyampaikan ajaran agama, di setiap negara dan di setiap daerah.  Perkataan ulama baik yang berupa nasehat, ceramah yang di  sampaikan di khalayak atau berupa fatwa, selalu di dengar oleh pengikut-pengikutnya.                          Dalam menyikapi perkataan2 tersebut apakah kita harus selalu sam'an wa tho'atan (mendengar dan taat) kepadanya ? Tidak. Sekali lagi tidak. Jika kita sudah mempunyai dasar ilmu syariat, maka kita harus memfilter dengan ilmu syariat dan jangan di telan mentah-mentah. Apabila perbuatan dan perkataannya sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah maka kita wajib mengikutinya, akan tetapi jika bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah maka kita tidak wajib  mengikutinya لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق إنما الطاعة في المعروف #Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah SWT, sesungguhnya ketaatan itu dala